Namaste from India: January 2007

Sunday, January 07, 2007

Belajar Gratis pada Perguruan Tinggi Papan Atas Dunia

(Tulisan ini juga telah dimuat di Koran Online - Kabar Indonesia edisi 8 Januari 2007.)



Apa yang terlintas dibenak anda, bila mendengar nama Universitas Columbia, Cornell, Harvard, Princetown, Yale dan lain-lain. Anda akan menyebutkan itu adalah nama –nama universitas atau perguruan tinggi papan atas di negara Paman Sam. Pernahkah juga anda membayangkan bisa menuntut ilmu dari universitas-universitas tersebut, mungkin juga anda akan malas membayangkannya karena jelas tergambar di khayalan anda begitu ketatnya persaingan yang akan anda lalui selain biaya yang tidak sedikit untuk bisa menembus masuk kesana.

Tapi jangan pesimis dulu, kalau hanya sekedar untuk menuntut ilmu yang telah diajarkan di perguruan tinggi tersebut, anda dapat melakukannya dari tempat anda berada dengan mudah. Dan ini telah dimulai oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang merupakan salah satu dari perguruan tinggi papan atas di Amerika dan merupakan pemimpin dalam sains dan teknologi disamping banyak bidang ilmu lainnya.

Menurut harian internasional The Christian Science Monitor edisi 4 Januari 2007, sebelum akhir tahun ini semua materi dari 1.800 kursus yang diajarkan di MIT, salah satu dari universitas paling bergengsi didunia akan tersedia online bagi siapa saja, dimana saja di dunia tanpa harus mendaftar dulu untuk mengikuti kelas, dan semua bisa diakses dengan mudah. Sementara ini MIT telah menyediakan 1.550 kursusnya. Soal biaya, jangan khawatir, semuanya gratis.

Ini adalah proyek OpenCourseWare (OCW) yang dimulai di MIT pada 2002 dan sekarang telah dikembangkan juga ke 120 universitas lain di dunia, memiliki misi untuk mendistribusikan ilmu pengetahuan jauh melewati dinding penyekat kampus-kampus universitas elit bagi siapa saja yang memiliki koneksi internet dan kemauan untuk belajar.

Dengan kredo Kedermawanan Intelektual (Intelectual Philantropy), OCW memberikan akses gratis untuk materi-materi kursus seperti silabus, kuliah lewat audio atau video, diktat, pekerjaan rumah, ilustrasi dan lain-lain. Sejauh ini, dengan memberikan materi-materinya, universitas ini bukannya menghalangi pelajar untuk mendaftarkan diri sebagai mahasiswa, tetapi materi ini diharapkan dapat meningkatkan keingintahuan pada banyak pelajar.

“Kami sangat meyakini bahwa pendidikan dapat dikatakan berkembang dengan baik ketika pengetahuan itu dapat diperoleh secara terbuka dan bebas dan MIT memanfaatkan kekuatan sumber daya internet untuk menyampaikan semua materi-materi pendidikan yang diciptakan disini”, demikian kata Anne Margulies, direktur eksekutif program OWC di MIT.

Margulies juga menambahkan, situs MIT (ocw.mit.edu), bersama-sama dengan situs-situs pengiringnya yang menerjemahkan materi kursus ke bahasa-bahasa lain, sekarang mendapatkan kunjungan kurang lebih 1.4 juta perbulannya dari para pembelajar diseluruh penjuru dunia, termasuk Irak, Darfur bahkan Antartika. Kami telah mendengar cerita-cerita inspirasional dari siswa-siswa ini tentang bagaimana mereka menggunakan materi yang tersedia untuk mengubah hidup mereka. Hal ini benar-benar memotivasi.

Sebenarnya apa yang disebut Belajar Jarak Jauh (distance learning) lewat internet ini bukanlah suatu yang baru. Para pelajar sudah lama dapat membayar untuk ikut kursus-kursus online pada banyak institusi pendidikan, baik itu dengan mengambil kredit mata kuliah atau hanya mengikuti program pendidikan orang dewasa.
Namun volume materi yang lengkap dan keragaman materi pendidikan yang ditawarkan oleh MIT dan mitra-mitra OCW-nya tidak kalah menariknya.

Inisiatif MIT ini diawali dari ide untuk memudahkan akses para dosen di universitas-universitas lain untuk mengetahui bagaimana para profesor di MIT dalam mengadakan pendekatan terhadap subyek yang diajarkan. Namun setelah proyek OCW ini online, para akademisi disana dengan cepat menyadari bahwa ini memiliki dua kelompok besar, yaitu siswa-siswa di luar MIT yang ingin mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki dan para pembelajar mandiri, yang tidak mengejar pendidikan formal namun tertarik dalam meningkatkan pengetahuannya.

Selain materi kursus, MIT juga ingin menunjukkan metode pengajarannya. Banyak sekolah masih memakai model tradisional, yaitu mengajar teori dulu, lalu siswa mempraktekkan apa yang telah mereka pelajari. Tetapi MIT memiliki metode pengajaran praktek-teori-praktek yang bertujuan agar siswa terlibat dan antusias dengan mudah sebelum tenggelam lebih dalam ke teori.

Dari beberapa testimoni yang ditulis oleh orang-orang yang telah mengambil manfaat dari program ini, ada beberapa yang menarik untuk disimak.

Chen Zhiying, seorang pelajar dari Cina menulis : “Saya adalah mahasiswa fisika di Cina. Saya mengetahui tentang MIT OCW dari guru saya. Lalu saya mengunjungi situsnya dan mengunduh (download) beberapa materi pelajaran Fisika. Dengan membacanya, saya memperoleh ketrampilan dan pengalaman berharga dalam studi. Di masa lalu, lantaran karena biaya, banyak pelajar cerdas dan berbakat hebat tidak memiliki kesempatan untuk mempelajari pengetahuan terkini dan mengeksplorasi alam semesta. Namun kini, berkat OCW, ilmu pengetahuan akan tersebar luas pada lebih banyak orang, dan ini bermanfaat bagi peradaban manusia”.

Seorang arsitek dan pendidik dari Universitas Indonesia, Prof. Triatno Yudo Harjoko menulis : “Ini merupakan posisi MIT yang luar biasa dan tak tertandingi dalam memberikan akses pelajaran yang bermutu bagi dunia. Saya adalah warganegara dari negara sedang berkembang dan ingin menyampaikan rasa terimakasih atas upayanya”.

Seorang warganegara Azerbaizan menulis : "Terimakasih banyak OCW. Ini inisiatif yang luar biasa, sesuatu yang telah lama saya impikan. Memberikan kesempatan luas untuk mempelajari hal-hal baru dan meningkatkan pendidikan yang saya miliki. Belajar jarak jauh yang komersil terlalu mahal bagi rakyat di negara saya, namun upaya yang telah dibuat ini benar-benar pendidikan bermutu yang tersedia dengan murah. Terimakasih untuk video materi kursus, dan memiliki materi ini sangat luar biasa. Terimakasih, terimakasih sekali lagi.”

Memang upaya yang dilakukan oleh OCW ini adalah sesuatu langkah yang brilian dan sangat langka dimana banyak dunia pendidikan dewasa ini telah condong pada hukum bisnis dan uang. Dan OCW telah mengembalikan pendidikan pada nilainya yang paling mendasar yaitu : “Informasi yang terbuka dan tersedia bagi semua”.

Jadi, jangan patah semangat untuk terus belajar, tingkatkan terus kemampuan diri anda, pada tahun-tahun mendatang anda akan lebih mudah lagi mengakses ilmu pengetahuan dan informasi terkini. Karena penguasaan ilmu pengetahuan dan informasi adalah kunci untuk menjadi masyarakat modern.

Salam,

Eko Murwanto
M.Tech Student – IIT Roorkee, India

Alhamdulilah, tulisan ini juga terpilih sebagai "Weekly Top Views - Kabar Indonesia.com" periode Minggu-II Januari 2007.

Labels:


Read more!

TIPS dan TUTORIAL MEMBUAT BLOG BAGI PEMULA

•[1]Membuat Blog   •[2]Cara Praktis Promosi Blog (1)   •[3]Cara Praktis Promosi Blog (2)   •[4]Beasiswa Google Adsense   •[5]Kiat Membuat Abstraksi di Blogspot   •[6]Arsip Pull-Down   •[7]Permasalahan Posting Abstraksi   •[8]Pasang Foto di Profile Blogspot    •[9]Memaksimalkan Kerja Blogger   •[10]Membuat Link di Posting & Window Baru   •[11]Aksesoris Blog •[12]Apa itu Feed, RSS dan XML? •[13]Technorati: Direktori blog, Tag & Bookmark Online •[14]Supaya Di-Index Google: Google Sitemaps •[15]Mengapa Juwono Sudarsono nge-Blog •[16]Cara Daftar Google AdSense •[17]Google AdSense Referral •[18]Aggregator Blog Indonesia •[19]Membuat Link di Sidebar •[20]Membuat Menu Pull-Down di Sidebar •[21]Blogger Versi Baru (BETA) •[22]Mengapa Blog Melorot •[23]Daftar Iklan Adbrite •[24]Cara Membuat Marquee •[25]Tip Menulis di Blog •[26]Cara Pasang Kode HTML/Javascript di Blogger Beta •[27]Pasang "Recent Comments" di Sidebar


TIPS MENULIS DI MEDIA:

•[1]Daftar Alamat Email Media Koran    •[2]Bagaimana Memulai Menulis?    •[3]Meresapi Gaya Orang Menulis    •[4]Membina Hubungan dengan Media   •[5]Basis dan Topik Artikel   •[6]Biodata Penulis dan Honor Tulisan •[7]Nulis Buku, Pak Dosen! •[8]Menulis Surat Pembaca •[9]Menulis Artikel Bahasa Inggris


BLOG MAHASISWA & MASYARAKAT INDONESIA DI INDIA

Abdullah Elwazeen  • A. Fatih Syuhud  • Ahmad Qisai   • Aila El Edroos  • Dudi Rahman  • Fadlan Achadan  • Hasbi Assidiqi  • Hery Martono  • Irwansyah Yahya  • Joni Rahalsyah Putra  • Julkifli Marbun  • Jusman Masga  • Khairurrazi   • Lily Mumbai  • Lisa Cochin  • Lukman Nul Hakim  • Mario  • Muhammad Ikhsan   • Mujazin   • Mukhlis Zamzami Chaniago  • Nasha Nadeera Cochin  • Pan Mohamad Faiz  • Purwarno Hadinata  • Putu Widyastuti Rudolf  • Rahmanita   • Rini Ekayati  • Rizqon Khamami  • Saifullah Hayati Nur  • Tasar Karimuddin  • Tylla Subijantoro  • Uci Mumbai  • Umi Kalsum  • YASER AMRI  • Yunita Ramadhana  • Zamhasari Jamil  • Zulfitri  • zulfikar karimuddin 


Insightful Blogger:

A Better World for All: Nadirsyah Hosen    • Agusti Anwar: Opinion Counts    • Ahmad Qisai: Politics and Society   • Eva Muchtar: Pilgrim of Life   • Gus Dur - KH Abdurrahman Wahid   • Hermawan Kartajaya re:thinking marketing   • Indonesia Anonymus    • Indonesia Today by Yosef Ardi   • Jennie S. Bev Author Professor Consultant   • Juwono Sudarsono   • Martin Manurung   • Ong Hock Chuan    • Paras Indonesia    • Sarapan Ekonomi | Indonesia's Economy   • saya--My Philosophy   • WIMAR WITOELAR: Perspektif Orang Biasa   


Global Blog Directory:

Who links to me?  •Global Voices   •Kinja Blogger Indonesia   •Kinja Beasiswa Indonesia   •Blogdigger

Kinja, the weblog guide